Tuesday, 19 June 2012

Merah senja

Ketika ini aku diusik perasaan aneh, terlampau letih bagi ku untuk melangkah jauh ke hadapan.
Aku terasa dipinggiran amat berjauhan dan hati menahan perasaan. Tiada berdaya lagi bagi ku mengambil tahu semua perkara itu.

Bergenang air mata memikirkan salah diri pada Pencipta. Aku tunduk malu, sedangkan aku masih berada dalam nikmatnya. Kelalaian tidak akan lekang dari kehidupanku, dan berulang-ulang kali ia diperlakukan.

Aku tiada menyesal dan tiada terasa sakit. Aku masih digagahkan Dia untuk melaluinya dengan penuh dengan pengajaran. Keluhan aku buangkan jauh-jauh mendidik diri menjadi setegak-tegaknya. Dipertajamkan pemerhatianku untuk disisip isi dalam hati.

Jangan disisih, dan jangan dipinggir.


Merah senja menitip kesyahduan, perjalana masa itu tidak akn terhenti, kau dikejar atau mengejar, hanya hargai atau kau rugi. Sedetik demi detik kau menyalahi itu dan ini sedangkan diri itu dicermin akan retak seribu menimbulkan pertanyaan sangsi.

Jangan kau menjadi orang yang  rugi dan bersederhanalah dalam segala hal. 

Jangan berlari jauh meninggalkan alam. Medannya juga ada disitu sebagai sumber kebudayan.

p/s: Kekeliruan menjadikan kau lebih faham perbedaan, jangan di abai yang kiri dan jangan di sanjung yang kanan. Lihat dengan hati, cerna dengan akal dan landaskan dengan kedua tali pemberiaan.

1 comment: